Nikmat atau kesengsaraan terkadang
datangnya murni dari pola dan tingkah manusia, namun dibalik itu semua
sang khalik juga punya kekuasaan mutlak untuk menentukan takdirnya.
Nasib sial terkadang datang mendampingi rangkaian niat baik yang kita
punyai. Untuk itu teruslah membanjiri diri dan hati dengan rasa syukur
yang full ikhlas atas segala nikmatNYA. Rasa syukur tersebut juga
diakrabi SUEP setelah mengalami peristiwa yang kurang mengelikan dan
nggilani, he he he.
Karena bekerja disebuah perusahaan swasta, menjadikan aktifitas SUEP
tidak lepas dari kegiatan pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh
perusahaannya. Perusahaan tempat SUEP bekerja akhirnya mengkandangkan
karyawannya disebuah hotel khusus untuk melakukan pelatihan selama 7
hari.
Karena ada ratusan peserta jumlahnya maka hotel tersebut penuh oleh
karyawan teman-teman SUEP, sehingga nyaris tidak ditemukan pengunjung
lain dihotel tersebut. Fasilitas fitness, kolam renang, karaoke, maupun
masjid nyaris dipergunakan teman-teman SUEP seminggu ini.
Disuatu sore, ketika sesi pelatihan lagi asyik berlangsung, SUEP
menenggok jam dinding didepan kelas, ternyata waktu menunjukkan pukul
17.10 WIB. Karena merasa belum melakukan sholat Ashar maka SUEP pun
bergegas munuju masjid hotel yang terletak dibagian depan hotel, dekat
jalan raya.
Dibarengi pula dengan rasa kebelet kencing yang menggunung, tanpa
ba.. bi.. bu lagi SUEP berlari ketempat wudhu, dan untuk memfasilitasi
buang hajat kecilnya maka suep menuju kamar kecil yang digunakannya pada
waktu sebelum sholat Jumat dua hari sebelumnya.
Dengan berlari kecil khas aktivis “kebelet” maka dibukanya
reistluiting celananya, dan pintu kamar kecil yang pintunya membuka
sedikit langsung didorongnya. Seketika itu langsung keluar jeritan keras
dari seorang wanita dari dalam kamar kecil tersebut. SUEP pun langsung
balik kucing sambil merasakan dag dig dug jantungnya yang kaget.
SUEP pun ngeloyor pergi menuju kamar kecil yang lain yang ada
disebelahnya, lalu mengambil wudhu dan melakukan sholat Ashar. Seusai
sholat dia dihampiri sesosok pria berbadan tegab dan langsung
mencecarnya dengan beberapa pertanyaan: “mas!, apa maksudnya anda masuk
kamar kecil perempuan? Mau ngintip istri saya ya?”
“saya biasa pak, kemarin juga begitu”: jawab SUEP dengan entengnya.
Seketika raut muka lelaki tersebut memerah: “ anda ini berarti kurang
ajar, suka mengintip perempuan! Saya nggak terima, sekarang ayo ikut
saya ke polsek!” Beberapa saat kemudian sesosok perempuan cantik
mendekati SUEP dan mendampratnya habis-habisan.
Dengan terbenggong-bengong, SUEP berusaha menjelaskan duduk
persoalannya, tapi apa lacur lelaki tersebut ternyata anggota detasemen
serbu khusus teroris. SUEP pun digelandang menuju Polsek, dienterogasi,
dan diberkas atas pengaduan perempuan tadi. Psal yang dituduhkan adalah
perbuatan yang tidak menyenangkan. SUEP yang merasa tidak bersalah dan
sengaja masuk kamar kecil perempuan menjelaskan dengan gambalang duduk
perkaranya.
Peristiwa ini terjadi karena kamar kecil perempuan dimasjid tersebut
kuncinya rusak(jebol) sehingga melonggo. SUEP yang pada waktu akan
sholat Jum’at telah memakai toilet tersebut menggulangginya. Pikir dia,
Masjid tersebut sepi, dan tidak ada pihak lain yang memakainya.
Lewat perdebatan sengit, upaya perdamaianpun dilakukan, tepat sekitar
6 jam kemudian terjadi perdamaian antara SUEP dan pihak pelapor. SUEP
pun bisa bernapas lega, smbil bersujud syukur diapun berjanji pada
dirinya untuk lebih hati-hati dilain waktu. ”masih untung ya saya tidak
ngikut lelucon yang ada di film atau buku humor, ketika salah masuk
toilet perempuan, ditegur lalu menjawab ”ini juga untuk perempuan”: seru
SUEP dengan terus mengucap Alhamdulillah atas pembebasannya.
Sabtu, 31 Desember 2011
SUEP Salah Masuk Toilet Perempuan, Digelandang Ke Polsek
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar